GLASSWOOL vs ROCKWOOL : mana yang lebih efektif?
Ketika kita ingin membuat sebuah studio musik, ruang karaoke, atau ruangan-ruangan lainnya yang memerlukan kekedapan suara dan treatment akustik, hal pertama yang perlu disiapkan adalah jenis bahan insulasi apa yang harus dipilih. Bahan insulasi yang paling terkenal di pasaran saat ini adalah Rockwool dan Glasswool. Namun, masih banyak orang yang bertanya-tanya, “Apa sih yang membedakan Glasswool dan Rockwool? Apakah Rockwool lebih bagus dari Glasswool, atau sebaliknya?”. Perlu diketahui bahwa keduanya berasal dari material yang berbeda dan tentunya setiap bahan insulasi mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Rockwool sendiri adalah sebuah merk dari bahan insulasi yang terbuat dari bahan dasar bebatuan sedangkan glasswool terbuat dari fiberglass.
Keduanya sama-sama memiliki kemampuan untuk menginsulasi suara, tetapi spesifikasi teknis materialnya berbeda sehingga tujuan aplikasi pemakaiannya pun juga berbeda.
Perbedaan teknis mendasar dari Rockwool dan Glasswool adalah nilai massa jenis (densitas) dan juga flow resistivity.
Daya Tahan dan Kekuatan:
- Glasswool : Cenderung lebih ringan dan mungkin lebih rentan terhadap kerusakan fisik dan kelembaban.
- Rockwool : Lebih padat dan biasanya lebih tahan terhadap kelembaban dan tekanan fisik.
- Glasswool : Biasanya digunakan dalam aplikasi seperti isolasi atap, dinding, dan plafon di bangunan.
- Rockwool: Digunakan di mana perlindungan terhadap suara, api, dan isolasi termal sangat penting, seperti dalam konstruksi bangunan komersial, industri, dan ruang bawah tanah.
Jadi, dalam menentukan mana yang lebih efektif tergantung pada kebutuhan spesifik proyek Anda. Jika Anda lebih memperhatikan isolasi suara yang baik atau kebutuhan akan ketahanan terhadap api, rockwool mungkin merupakan pilihan yang lebih baik. Namun, jika kebutuhan utama Anda adalah isolasi termal dengan biaya yang lebih rendah, glasswool mungkin lebih cocok. Penting untuk berkonsultasi dengan ahli konstruksi atau insinyur untuk menentukan pilihan yang paling sesuai dengan proyek Anda.
Pengaruh Rongga Udara (air-gap) dibelakang Panel Akustik.
Akustik Treatment merupakan salah satu aspek penting dalam kenyamanan sebuah ruangan atau bangunan. Masalah yang sering sekali terjadi di dalam sebuah ruangan adalah waktu dengung yang terlalu besar yang disebabkan oleh pantulan dari permukaan-permukaan pada ruangan dan mengakibatkan gelombang suara yang dihasilkan oleh sumber suara menjadi tidak terkontrol.
Untuk mengatasi masalah waktu dengung ini, cara yang paling sering dipakai adalah dengan memasang material panel absorber pada dinding dan langit-langit ruangan.
Material panel absorber ini biasanya berisi mineral wool seperti rockwool atau glasswool yang dilapisi dengan kain berpori agar gelombang suara yang merambat menuju panel absorber dapat diserap dengan mengubah energi suara menjadi energi panas.
Pengaruh rongga udara (air-gap) di belakang panel akustik dapat berpengaruh signifikan terhadap kinerja akustik panel tersebut. Berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan mengenai pengaruh rongga udara:
Penyerapan Udara:
- Rongga udara di belakang panel akustik dapat meningkatkan kemampuan panel dalam menyerap suara. Ini terjadi karena rongga udara memungkinkan gelombang suara yang masuk terpantulkan di dalamnya, sehingga menambah efektivitas penyerapan suara panel.
- Dengan adanya rongga udara, panel akustik juga dapat berfungsi untuk mengurangi fenomena banding resonansi yang terjadi pada panel yang langsung menempel pada dinding atau permukaan lainnya. Banding resonansi dapat mengurangi efisiensi penyerapan suara, sehingga rongga udara membantu mengurangi dampaknya.
- Rongga udara juga dapat meningkatkan isolasi suara secara keseluruhan. Ketika panel akustik ditempatkan dengan rongga udara di belakangnya, mereka dapat membantu mengurangi transmisi suara dari satu ruangan ke ruangan lainnya.
- Kedalaman rongga udara juga mempengaruhi efektivitasnya. Biasanya, rongga udara yang lebih dalam dapat memberikan hasil akustik yang lebih baik, terutama pada frekuensi rendah.
Penting untuk diperhatikan bahwa pengaturan rongga udara harus didesain dengan benar sesuai dengan jenis panel akustik yang digunakan dan tujuan akustik yang ingin dicapai. Terlalu kecil atau terlalu besar rongga udara bisa mengurangi efektivitasnya. Idealnya, konsultasikan dengan ahli akustik atau spesialis dalam desain ruang untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan spesifik ruangan Anda.
Sumber Kebocoran Suara di Dalam Ruangan.
Meredam suara tidak semudah memasang material peredam si satu sisi dinding, apalagi hanya menempelkan panel akustik di sebagian kecil area dinding. Pada hakekatnya, suara bisa merambat melalui medium (yaitu udara), selama ada celah udara untuk bergerak, disitu juga ada potensi suara dapat merambat (bocor). Untuk itu dalam meredam suara dalam suatu ruangan, perlu kita menutup setiap celah udara semaksimal mungkin dengan cara meng-isolasi ruangan untuk hasil maksimal.
Kebocoran suara di dalam ruangan dapat berasal dari beberapa sumber yang berbeda.
AIRBORNE NOISE :
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis kebisingan yang menyebar melalui udara, dari sumber suara ke telinga pendengar. Ini berbeda dengan noise structure-borne, yang menyebar melalui struktur fisik (seperti dinding atau lantai).